Kisah Timun Emas dan Buta Ijo

Senin, 20 Juni 20160 komentar


Ini adalah sebuah cerita rakyat indonesia yang berasal dari jawa tengah. Kisah yang cukup menarik dan sangat terkenal, terutama di kalangan anak-anak. Karena dulu sewaktu saya masih sekolah SD, cerita ini ada dalam buku pelajaran bahasa indonesia saya. Maka di sini, saya akan coba menulis kisah ini kembali. Tentunya dengan cara dan ciri khas bercerita yang saya miliki. :) 

Al-kisah pada zaman dahulu kala, ada seorang janda miskin yang tinggal sendiri di tepi hutan. Karena umurnya yang semakin tua, janda itu merasa semakin sulit melakukan pekerjaanya. Karena dia harus melakukanya sendiri. Dari bercocok tanam dan mencari kayu bakar di hutan untuk di jual. Janda itu sering merenungi nasibnya tiap malam. Mengeluh dengan kehidupan yang di jalaninya. 

Pada suatu malam, si janda miskin itu kembali merenung seperti biasa. "Andai saja aku memiliki seorang anak, pasti hidup ku tak akan sesusah ini. Akan ada yang membantu semua pekerjaan ku, dan merawat ku ketika aku sudah tua renta nantinya". Keluh janda itu. 
Ternyata semua keluh kesahnya di dengar oleh raksasa hijau penguasa hutan yang bernama Buto ijo. Tak sengaja Buto ijo melewati rumah janda miskin itu ketika tengah berburu rusa untuk di mangsanya. 

"Hahaha.. Mungkin aku bisa membantu untuk mewujudkan ke inginan mu..". Kata Buto ijo sambil menengok ke jendela. 
Mendengar suara yang menggelegar membuat janda itu terkejut dan sadar dari lamunanya. Apa lagi setelah dia melihat sosok menyeramkan yang mengintip dari jendela, membuat janda itu hampir pingsan karena ketakutan. 

"Jangan takut, aku tak akan menyakiti mu. Selama ini aku sering memperhatikan mu, aku sering mendengar semua keluh kesah mu. Dan kali ini aku datang untuk mewujudkan ke inginan mu.. Aku bisa memberi mu seorang anak". Kata Buto ijo. 
"Benarkah itu..?". Wajah janda itu kini menjadi berbinar-binar karena senang. Rasa takutnya kini telah hilang tertelan rasa bahagianya. 
"Tentu saja benar.. Aku adalah raja para raksasa penguasa hutan ini, aku tak mungkin membohongi mu". Kata Buto ijo meyakinkan. 
"Lalu.. Bagaimana caranya aku bisa memiliki anak?". Tanya janda itu. 

"Dahulu kala sebelum aku dan kaum ku di usir dari kerajaan langit, aku sempat mencuri sebuah biji timun emas ajaib. Jika biji ini kau tanam dan kau rawat, maka dia akan tumbuh dan dapat membuat apa yang kau minta terkabul. Jika kau minta emas, maka dia akan berbuah emas. Jika kau meminta harta, maka buahnya akan berisi intan dan permata. Dan begitu pula jika kau meminta anak, maka buahnya akan berisi seorang bayi". Kata Buto ijo menjelaskan. 
"Kalau begitu, cepat berikan biji itu pada ku. Aku akan segera menanamnya..!!". Pinta janda itu bersemangat. 

"Tapi ada syaratnya..". 
"Apa syaratnya? Semuanya pasti akan ku penuhi". Janda itu semakin tak sabar. 
"Jika kelak anak yang lahir adalah lelaki, maka dia akan jadi milik mu sepenuhnya. Tapi ketika yang lahir adalah anak perempuan, maka dia harus kau serahkan pada ku untuk aku makan. Apa kau setuju? Hahaha..". Suara tawa Buto ijo menggelegar ke segenap penjuru hutan. Mendengar syarat yang di ajukan Buto ijo, janda itu termenung sejenak. Tapi karena ke inginan untuk memiliki anak sangat kuat, ahirnya dia menyanggupinya. 

Ahirnya biji timun emas ajaib itu di berikan. Dan pada ke esokan harinya, janda itu segera menanamnya. Dia merawat tanaman itu tiap hari, hingga ahirnya tanaman itu berbuah. Tapi betapa terkejutnya dia, ketika yang lahir adalah seorang bayi wanita. Dia menjadi sangat bersedih karena teringat janjinya pada raksasa Buto ijo. Pada malam harinya Buto ijo datang menemui janda itu, setelah dia tahu yang lahir adalah seorang puteri, Buto ijo berniat membawa bayi itu. Tapi si janda memohon tenggang waktu beberapa tahun agar dia bisa merawat bayi itu. Dia beralasan bahwa bayi itu masih terlalu kecil, dan tak akan memuaskan bila di makan. Maka ketika nanti dia telah tumbuh lebih besar, maka dia akan di serahkan ke Buto ijo. 

Buto ijo menerima tawaran wanita itu. Dan waktupun terus berlalu setelah kejadian di malam itu. Tiap lima tahun sekali, Buto ijo datang untuk meminta anak gadis itu. Tapi janda itu selalu meminta tenggang waktu dengan alasan yang sama. Tak terasa 20 tahun telah berlalu. Timun emas tumbuh menjadi gadis yang cantik, rajin, baik hati dan periang. Sehingga kehadiran timun emas membuat kehidupan janda itu di penuhi dengan kebahagiaan. Hingga pada suatu hari, Buto ijo datang kembali untuk menagih janji. 

"Hai manusia.. Sekarang aku datang lagi ke sini untuk menagih janji mu. Cepat serahkan anak itu pada ku..!! Kesabaran ku sudah mulai habis..!!". Kata Buto ijo marah.

"Beri aku sedikit waktu lagi. Dia masih kurus. Tunggulah hingga dia gemuk". Pinta janda itu. 
"Tidak bisa.. Kesabaran ku sudah habis. Satu minggu lagi aku akan datang, dan dia harus sudah siap". Kata Buto ijo sembari pergi menahan amarah. 

Sementara itu, Timun emas tengah berada di hutan untuk memetik bunga melati kesukaanya. Ketika dia tengah asik memetik bunga, tiba-tiba ada seorang kakek tua berjubah putih menemuinya. Ternyata kakek itu adalah Raja negeri langit. Dia menceritakan semua kisah timun Emas pada timun Emas. Dan menceritakan juga kesedihan yang di alami oleh ibunya karena janjinya pada Raksasa Buto ijo. Dan ahirnya kakek tua itu memberi sebuah bungkusan kecil pada Timun Emas. 

"Di dalamnya berisi sebuah duri, segenggam garam, dan terasi. Gunakan dengan bijak untuk menyelamatkan diri ketika Buto ijo mengejar mu". Pesan kakek itu kemudian menghilang. Timun Emas mengingat baik-baik semua pesan kakek itu. Dan setelah sampai rumah, dia menceritakan semua kejadian yang di alaminya kepada sang ibu. Tentu saja sang ibu merasa terkejut. Tapi Timun Emas menenangkan hati sang ibu, dan dia yakin bahwa dia akan baik-baik saja. 

Dan waktu satu minggu ahirnya usai. Raksasa Buto ijo kembali datang untuk menagih janji. Tapi betapa marahnya dia ketika dia menemukan gubuk si janda telah kosong tak berpenghuni. Karena Timun Emas telah membawa ibunya bersembunyi di sebuah goa dan dia sendiri berlari menuju arah gunung untuk menjauhkan Buto ijo dari ibunya. Melihat gubuk yang sudah kosong, Buto ijo pun mengerahkan kesaktianya untuk mencari tahu keberadaan Timun Emas. Dan ahirnya ketemu. Buto ijo pun segera mengerahkan segenap kesaktianya untuk mengejar Timun Emas. 

Dengan waktu tak berapa lama, dia sudah dapat melihat Timun Emas berlari di kejauhan. Melihat raksasa Buto ijo yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya di kejauhan, Timun Emas terkejut. Dia panik dan perasaan takut mulai menghampirinya. Akan tetapi dia mulai teringat kembali pesan kakek tua yang dia temui di hutan. Timun Emas pun langsung membuka bungkusan yang di bawanya. Dia mengambil duri dan di lemparkan ke arah Buto ijo. Sungguh ajaib..!! Ketika duri itu menyentuh tanah, kontan kawasan di sekitarnya berubah menjadi hutan yang penuh dengan pohon dan tumbuhan berduri. Tentu saja hal tersebut membuat Buto ijo kesulitan. Karena dia di hambat oleh duri-duri tajam yang membuat sekujur tubuhnya terluka. 

Tapi Buto ijo bukanlah raksasa sembarangan. Dia memiliki kesaktian yang tinggi sehingga di angkat menjadi raja para kaum raksasa. Dan dengan ilmu yang dia miliki, ahirnya Buto ijo mampu melewati hutan duri itu. Meski tubuhnya penuh luka dan goresan, dia tetap bertekad kuat mengejar Timun Emas. 

"Timun Emas, kau tak akan bisa lari dari ku.. Grrrr..!!". Teriak buto ijo sambil menggeram. 
Melihat usaha pertamanya gagal, Timun Emas kembali membuka bungkusan yang di bawanya. Kali ini dia mengambil segenggam garam dan di lemparkanya. Dan ke ajaiban kembali terjadi, kawasan itu berubah menjadi laut yang luas. Sehingga kini jarak antara Timun Emas dan Buto ijo di pisahkan oleh lautan. Tentu saja hal itu membuat Buto ijo kebingungan. Dan kesempatan itu tak di sia-siakan Timun Emas untuk kembali berlari. 

Tapi Buto ijo tak menyerah. Kembali dia membaca mantera dan mengeluarkan aji kesaktianya. Dia lalu berenang melewati laut ajaib itu. Lukanya kini menjadi semakin perih karena terkena air laut yang mengandung garam. Tapi ternyata hal tersebut tak menyurutkan tekadnya, malah emosi dan kemarahanya semakin menjadi. Dan ahirnya dengan susah payah, Buto ijo berhasil menyeberangi laut ajaib itu. Dan setelah Buto ijo melewatinya, laut itupun lenyap tak berbekas. 

"Kau membuat ku semakin marah.. Lihat saja jika nanti kau tertangkap, aku akan melumat mu hingga tak tersisa.. Aaaarrrggg..!!". Amarah Buto ijo semakin meluap tak terkendali. Melihat usaha keduanya kembali gagal, Timun Emas sedikit cemas. Karena kini dia hanya memiliki satu benda tertinggal, yaitu terasi. Jika ternyata usaha yang terahir ini gagal juga, maka dia sudah pasrah pada nasibnya. 

Tapi kembali Timun Emas menguatkan hatinya. Dia yakin, tuhan pasti akan memberi jalan keluar dan menolongnya. Dengan penuh keyakinan dia lempar terasi itu, dan lagi-lagi hal ajaib terjadi. Seluruh kawasan itu berubah menjadi lautan lumpur. Yang dapat menghisap dan menenggelamkan apapun yang berada di atasnya. Kali ini Buto ijo tak terlalu terkejut dengan kejadian itu. Karena itu adalah ke ajaiban ke tiga yang di lihatnya dalam satu hari ini, dia tak lagi heran. Dua rintangan telah mampu dia lalui dengan kesaktianya. Dan hal tersebut membuat Buto ijo yakin pada kesaktian dan kemampuanya. Dia yakin, dengan kesaktian yang di milikinya, dia dapat melewati rintangan ke tiga ini dengan mudah. 

Tapi semua di luar dugaanya, dia telah mengambil kesalahan yang cukup fatal. Ternyata lautan lumpur itu memiliki daya hisap yang teramat kuat. Ketika Buto ijo sampai di tengah-tengah lautan lumpur, dia tak mampu lagi bertahan dan ahirnya tenggelam di telan lautan lumpur. Maka tewaslah Buto ijo di tempat itu. 

Setelah kematian Buto ijo, Timun Emas kembali ke rumahnya bersama sang ibu. Kini kehidupan mereka lebih tenteram. Hingga pada suatu hari, ada seorang pangeran berburu di hutan. Tanpa di sengaja dia bertemu Timun Emas yang kala itu memetik bunga melati. Melihat kecantikan dan kebaikan hati Timun Emas, sang pangeran pun jatuh cinta. Hingga pada ahirnya Timun Emas di jadikan isteri dan di boyong ke istana bersama sang ibu, dan mereka hidup bahagia hingga ahir hayatnya. 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan Cerpen dan Puisi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger